Lokasi : Curug Citambur, Cianjur Selatan
Tanggal Ngabolang : Jum'at, 24 April 2015
Jum'at tanggal 24 April 2015 di kota Bandung sedang di adakan perhelatan besar tingkat Internasional yaitu peringatan hari Konfrensi Asia Afrika. Yang pasti kota Bandung menjadi kota yang paling sibuk untuk segala persiapannya. Kebetulan hari ini semua kegiatan banyak yang di liburkan saya dan teman-teman yang lain pun mendapatkan hal yang sama. Fikir saya dan teman saya dari pada liburan di Bandung yang pasti akan terjadi kemacetan di mana-mana karna banyaknya tamu dari Nasional dan bahkan tamu-tamu Internasional para Kepala Negara otomatis jalan-jalan utama akan di sterilkan dari masyarakat umum. Kami Berempat ( Saya, Tian, Devi dan Temannya Devi ) memutuskan untuk pergi ngebolang saja. Keputusan pun jatuh ke " Curug Citambur " tempat yang akan kita explore. Kami pun browsing tentang Curug Citambur ini mulai dari jarak dari kota Bandung, Lokasi Curug Citambur, Rute Dari Kota Bandung, Trek nya dan info-info penting lainnya yang pastinya bisa sangat membantu untuk perjalan kita nantinya.
Kamis malam jumat kami pun bersepakat untuk nginap di apartemen temen saya supaya kita bisa bangun barengan dan tidak ada yg telat datangnya karna saling menunggu. Malam ini kita berlima keasiakn sekali mengobrol sambil bercanda jam pun sudah menunjukan pukul 2 pagi kami masih belum tidur. Akhirnya kitapun memaksakan tidur karna jam 3 pagi kita harus siap-siap untuk berangkat sesuai dengan perhitungan kita jam 4 pagi kita harus sudah berangkat dari Bandung. Alarm pun berbunyi jam menunjukan pukul 3 walaupun mata masih perih dan susah di buka karna tidur hanya 1 jam saja kita memaksakan saja supaya perjalanan kita berjalan sesuai rencana awal.
Pukul 4 pagi kami pun berangkat dari Bandung, jalanan sangatlah sepi sekali sehingga kita leluasa untuk memacu motor kita. Rute yang kita gunakan lewat jalur Soreang - Ciwidey - Sinumbra - Cipelah - Curug Citambur. Karna kami belum sarapan tadi sebelum berangkat kami pun sepakat untuk sarapan di alun-alun ciwidey. Tepat pukul 5 pagi kami sampai di alun-alun Ciwidey pilihan pun jatuh pada Nasi Kuning untuk menu sarapan kita pagi ini. Cukup cepat sih 1 jam sudah sampai ciwidey karna jalanan sangat kosong sekali jadi sangat lancar. Slesai makan kami pun tak berlama-lama lagi dan langsung siap-siap untuk melanjutkan perjalanan karna jarak yang sangat jauh jadi ga bisa bersantai-santai. hehe
Istirahat Di Ciwidey Setelah Pertigaan Yang Mau Ke Situ Patenggang Karna Hujan
Istirahat Di Ciwidey Setelah Pertigaan Yang Mau Ke Situ Patenggang Karna Hujan
Pas Pom Bensin terakhir yang ada di ciwidey kami isi full tangki kita untuk mengantisipasi kehabisan bensin di jalan karna kita belum tau juga ada pom atau tidak di sana. Setelah bensin kami isi full perjalanan kami lanjutkan sesuai info yang saya dapat dari browsing semalam. langit masih cerah kita berharap bisa dapat sunrise di perkebunan sinumbra tapi pas kita sampai di perkebunan ranca bali ciwidey hujan pun turun, ga deras sih tapi yagh lumayan basah dan dingin. Setelah ketemu pertigaan yg kalo ambil kiri kita akan ke Situ Patenggang nah kita ambil belok kanan ke arah perkebunan teh sinumbra. Karna hujan mulai aga deras kami pun sepakat untuk beristirahat sejenak di warung sebelum Perkebunan Teh Sinumbra.
Nambal Ban Dulu Karna Bocor Lewati Jalan Berbatu Sebelum Perkebunan Sinumbra
Selfie Dulu Sambil Nunggu Nambal Ban
Pabrik Pengolahan Teh Perkebunan Sinumbra
Karna jalan yang kita lewati berbatu seperti sungai kering ban motor teman saya pun pecah karna untung saja pecah ban nya tidak jauh dari pemukiman warga desa PTN Sinumbra, Akhirnya motor pun di dorong karna takutnya malah ngerusak velg motornya. Karana masih terlalu pagi tukang tambal nya masih belum pada buka 2 tukang tambal ban yang kami datangi pun sama belum buka akhirnya kita memutuskan untuk menunggu saja karna tidak bisa melanjutkan perjalanan klo ban bocor seperti ini. Akhirnya bengkel pun buka tepat pukul 7.30, supaya lebih aman lagi di perjalanan ban dalamnya kami ganti mengantisipasi bocor lagi. Karna ganti ban otomatis 10 menit pun sudah beres, kita pun melanjutkan perjalanan supaya tidak terlalu siang sampai Curug Citamburnya.
Para Pemetik Teh PTN Sinumbra
Jembatan Penghubung PTN Sinumbra Dengan Desa Cipelah
Sampe Desa Cipelah Foto Dulu
Awal Dari Kehancuran Jalan Lokasi Desa Cipelah Setelah Pasar Cipelah
Jalan Menurun, Berbatu Serta Licin Sangat Berbahaya Harus Lebih Waspada
Tikungan Tajam, Jalan Naik Berbatu Yang Sangat Licin
Tikungan Tajam Langsung Di Suguhi Air Terjun Yang Berjejer
Sepanjang perjalanan kita banyak di suguhi indahnya hamparan hijau perkebunan Sinumbra yang begitu luasnya. Kiri dan kanan jalan berjejer rapi pohon teh, mata menjadi segar dengan suguhan indahnya perkebunan teh sinumbra. Setelah di suguhi PTN Sinumbra selanjutnya kita akan bertemu Desa Cipelah dari desa ini lah Curug Citambur sudah dekat karna desa ini adalah perbatasan antara Ciwidey dan Cianjur Selatan. Desa cipelah dan PTN Sinumbra di pisahkan oleh sungai yang mengalir jadi klo kita sudah melewati jembatan tandanya kita sudah memasuki Desa Cipelah. Dari Jembatan sampai setelah pasar Cipelah jalan cukup bagus saya kira sudah di perbaiki seluruh jalan sampai perbatasan cianjur selatan. Ternyata tidak jauh dari pasar jalan pun masih ada yang hancur saya kira tidak begitu parah ternyata Jalannya seperti sungai kering yang di penuhi dengan batu-batu besar yg licin serta tajam membuat kita harus waspada dan hati-hati lagi.
Lumayan panjang juga jalan yang hancur berbatu, di balik sebuah bukit yang menikung kita di suguhi dengan jejeran air terjun lain yang begitu indah kami pun tidak terbuai dengan godaan itu tetap pada tujuan utama yaitu " Curug Citambur ".
Suguhan Air Tejun Lain Sepanjang Jalan Yang Kita Lewati
Sekolah SD Di Setelah Desa Cipelah
Pintu Masuk Curug Citambur
Danau Rawo Suro Yang Ada Di Kawasan Curug Citambur
Narsis Dulu Di Danau Rawo Suro
Jam menunjukan pukul 9.40 saat kita samapai depan pintu selamat datang " Curug Citambur ". Rasanya senang sekali akhirnya dapat sampai juga ke curug ini walaupun kita belum melihat langsung seperti apakah wujud air terjunnya. Setelah mengabadikan terlebih dahulu di depan tulisan " Curug Citambur " kami pun bergegas masuk karna sudah tidak sabar ingin melihat langsung wujudnya seperti apa. Di depan gerbang kita pun membayar tiket masuk serta biaya parkir kendaraan yang kita bawa Rp 3.000,-/ Orang Serta Rp 2.000,- / motor untuk mobil Rp 5.000,- / mobil. Sangat terjangkau kan harga tiketnya. Di dalam sebelum kita sampai di lokasi Curugnya kita di suguhi indahnya danau yang sangat jernih sekali rasanya pengen berenang saja. Ga begitu besar sih danau nya tapi ya cukup indah dan bersih, Tak berapa lama kita di suguhi dengan jalan berbatu serta jalan menanjak sudah mulai terbiasa sih tapi perlu hati-hati saja. Tak berapa lama kita pun sampai di parkiran " Curug Citambur ". Suasananya sangat sepi hanya kita berempat saja yang berada di sana ga ada orang untuk kita tanya d mana letak " Curug Citambur " tersebut. Di parkiran ada arah panah yang bertuliskan Curug yg menunjukan ke sebuah gunung, kita sebagai orang awam berfikiran klo letak curugnya aja di balik Gunung itu. Kita pun bergegas berjalan menaiki gunung tersebut melewati jalan setapak.
Hampir Di Puncak Gunung
Hampir Di Puncak Gunung
Di Puncak Gunung
Sepanjang perjalanan tidak ada satu orang pun yang kita temui untuk bertanya, saat di puncak kami bertemu dengan seorang kakek tua yang akan turun setelah dya ngambil kayu bakar di puncak. Kami pun bertanya kepada beliau dan ternyata air tejun yang kita tuju tu ga ada di puncak tapi ada di bawah. Alhasil kami ber empat harus turun kembali dengan rasa kecewa karna sudah banyak waktu yang kita buang untuk naik ke gunung ini. Alhasil 1 jam kita buang sia-sia dengan energi yang cukup terkuras untuk menaiki dan turun dari gunung ini.
Curug Citambur
Banyak versi yang menyebutkan kenapa air
terjun ini dinamakan sebagai Curug Citambur. Curug berasal dari bahasa
sunda yang artinya air terjun. Sedangkan Citambur berasal dari dua kata,
“Ci” yang berarti air, dan “Tambur” atau alat musik tambur. Kedua versi
cerita ini terdapat suatu benang merah, bahwa Curug Citambur ini dinamai karena berhubungan dengan alat musik tambur yang mirip dengan kendang.
Versi pertama menyebutkan, bahwa air
terjun ini dinamai Citambur karena air yang turun dari atas tebing
mengeluarkan suara “bergedebum” yang mirip dengan alat musik tambur yang
dimainkan dengan cara dipukul. Maka dari itu karena air terjun ini
mengeluarkan suara yang unik tersebut, maka warga sekitar pun menamai
air terjun ini dengan nama Curug Citambur.
Versi kedua cerita dari penamaan air
terjun ini berhubungan dengan asal usul sebuah kerajaan. Diceritakan
dahulu kala di daerah ini terdapat sebuah kerajaan bernama Tanjung
Anginan, yang terletak di daerah Pasirkuda, yang kini termasuk kedalam
wilayah Desa Simpang dan Karangjaya, Kecamatan Pagelaran. Dan letak
kerajaan tersebut tak terlalu jauh dari keberaan air terjun ini.
Alkisah raja bernama Prabu Tanjung
Anginan tersebut sering melakukan ritual mandi dan bertapa di air terjun
ini. Setiap kali sang raja ingin mandi, para pengawal raja selalu
membunyikan alat musik tambur. Dan suara tambur tersebut terdengar
hingga ke pelosok desa yang tak jauh dari air terjun ini. Karena
seringnya warga sekitar mendengar alat musik tambur maka warga sekitar
pun menamai air terjun ini sebagai Curug Citambur.
Namun beberapa sumber sejarah tidak ada yang menyebutkan secara jelas
mengenai keberadaan Kerajaan Tanjung Anginan ini, masyarakat sekitar
berpendapat bahwa kerajaan tersebut hanyalah sebuah legenda yang
berkembang dari mulut ke mulut, khususnya cerita dari orangtua kepada
anaknya pada zaman dulu.
Fasilitas Curug Citambur
Bisa dibilang Curug Citambur ini memiliki
fasilitas yang cukup untuk sebuah tempat wisata. Dalam kawasan Curug
Citambur ini terdapat beberapa fasilitas umum seperti, tempat parkir
yang luas, toilet, mushola serta beberapa warung yang menjual
bermacam-macam makanan dan minuman.
Lokasi/Alamat Curug Citambur
Secara administratif Curug Citambur ini
berada di daerah Cianjur Selatan. Tepatnya curug ini berada di Desa
Karang Jaya, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa
Barat.
Gimana tertarik untuk mengunjungi Curug Citambur yang tinggi dan hijau
ini? Yuk siapkan perlengkapan dan ajak temanmu agar petualangannya
semakin menyenangkan.
By : Taufan Ramdhany